ABRAKADABRA

Posted on : 21 January 2021

Melihat kartu tarot Eight of Coins ini rasanya cocok sekali dengan yang kualami dalam perjalananku menganggur; membuat anggur. Kartu Eight of Pentacles menggambarkan seorang pemuda yang bertekun membentuk 8 buah koin berpola pentakel/segi lima. Dia berkonsentrasi untuk menghindari kesalahan dalam karyanya. Terus menerus mengasah kemampuannya hingga mahir.
Sama dengan membuat anggur (minuman). Proses terjadinya tidak abrakadabra. Waktu yang diperlukan bakteria untuk dapat mengolah gula menjadi etanol tidaklah sedikit. Minimal satu bulan kalau mau hasil yang kasar. Tiga bulan kalau mau agak enak. Idealnya, setahun lebih. Diperlukan tingkat kesabaran yang cukup besar untuk bisa betul-betul menikmati serunya memanen dan menikmati hasil panen.
Sudah sabar pun terkadang tidak cukup. Entah nanti ternyata wadah fermentasinya kurang steril; membuat hasilnya masam tidak karuan. Atau mungkin rasio antara sari bahan fermentasi, air, dengan gulanya tidak tepat. Terkadang untuk memulai sebuah fermentasi rasanya seperti bergulat dengan rasa was-was dan ekspektasi. Karena kalau gagal, semua usaha dan waktu yang dituangkan tidak lagi bisa kembali.
Terkadang putus asa juga. Waktu dan energi rasanya tidak terolah dengan sempurna. Seperti bakteri yang tidak sempurna mengolah gula. Mungkin bentuk seni ini memang indah dan bagaikan mukjizat, tapi jauh dari sekedar abrakadabra.
Tapi beruntung juga rasanya bisa terjerumus dalam suatu proses penciptaan. Dapat turut merasakan kalau mengolah, mencipta sebuah karya itu sama saja dengan menerima kado dari semesta. Kita diberi kado dalam bentuk material dan waktu, namun juga sekalian diberi tanggungjawab untuk merawatnya. Seru, senang, sedih, bimbang, was-was, takut. Semuanya ikut terkumpul dan diolah sepanjang bulan-bulan berfermentasi.
Akhirnya yang terfermentasi tidak hanya minuman, tapi juga sang pembuat minuman. Berproses untuk sungguh-sungguh menuangkan jerih payahnya pada si calon anggur, mempercayainya untuk berproses seiring waktu. Bila panennya berhasil, tentu saja akan sangat menyenangkan. Melahirkan sebuah anggur yang layak minum dan layak panen rasanya sudah seperti berhasil mengurus dan membesarkan anak sendiri. Bila gagal, rasanya kesal, sedih, kecewa memang. Namun juga muncul rasa penasaran buat belajar dan mencoba lagi. Kadang harus diulang dan diulang terus sampai bisa. Tapi, ya, namanya sudah terlanjur suka. Sayang juga kalau berhenti. Tinggal berdoa dan mencoba saja agar panenan selanjutnya bisa lebih enak.
Sepertinya rasa ini berlaku sama bagi semua proses mencipta, bagi semua bentuk bekerja dan berkarya. Mereka seakan berbagi bahasa yang sama. Seperti yang digambarkan dalam kartu tarot Eight of Coins. Biarlah kita berfermentasi dan terfermentasi di dalamnya. Bagaimanapun susahnya, seiring terus dijalani, kita lama-lama akan menjadi semakin yakin juga dengan kekuatan penciptaan sendiri. Walaupun terkadang hasilnya tidak bisa langsung terlihat dan langsung dipanen. (iothemoon)

Leave a Reply