Dewi Tarot – Ramalan Kartu Tarot

Kali ini dari deck kartu tarot The Muse, muncul figur Queen of Materials. Ratunya materi. Materi, matters, obyek, material, yang seperti apakah yang ada dalam tangan Queen of Materials ini? Iakah hal-hal yang materialistis dan sangat tidak hippie seperti harta dan uang? Ataukah mungkin cakupan si ratu bisa di-hippie-kan sedikit-sedikit? Hmm…
Atau sebetulnya tidak ada bedanya. Hippie-kah, materialistiskah, industrialiskah. Queen of Material bahkan tidak hanya muncul dalam kacamata manusia. Hadirnya tidak hanya dari barang-barang organik yang menyehatkan, atau kelas-kelas meditasi yang mencerahkan. Pun tak selalu hadir dalam harga saham yang naik, atau asuransi yang menenangkan. Ia hadir pula dalam bentuk lalat-lalat bagi katak; radiasi matahari bagi tanaman; nutrisi-nutrisi dan gula bagi bakteri. Tidak semua makhluk dapat bertemu ratu itu dalam bentuk yang sama. Ia seperti sesuatu yang ikut merawat kehidupan bumi dalam daya-dayanya yang keibuan. Materinya, dipandang dari kacamata mana pun, akan tetap jadi sebuah bahasa yang sama bagi seluruh pemeluk kehidupan di bumi. Bahasa ‘hidup’ kehidupan.
Cara bertemunya macam-macam. Ada yang dari rutinitas kerja 9-5, berbagi profesi dengan jutaan orang lain, ada pula yang menemukan Queen of Material dalam mengerjakan hal-hal sederhana dan spesifik untuk dirinya. Keluarga Bu Rubiyah dan Pak Rusidi misalnya. Mereka bertemu Queen of Material dalam bunga pohon kelapa. Tiap sore dan pagi hari Pak Rusidi menyadap bunga kelapa di sawah sekitar desanya. Lalu Bu Rubiyah mengolah nira hasil sadapan menjadi gula jawa atau dawet. Merawat dan mengolah bunga kelapa telah menjadi nafas keluarganya selama puluhan tahun. Seumur hidup, bahkan. Berjalan dengan tekun, merawat sambil menyerap berkah Queen of Material yang rasanya sangat khusus untuk mereka, pohon kelapa.
Karena memang tak semua orang terlahir dipersiapkan bertemu Queen of Material di jalan yang sama. Tak semua dapat terlahir di tengah berlimpahnya pohon kelapa, mampu belajar dan menguasai kemampuan Pak Rusidi memanjat dan menyadap nira, atau Bu Rubiyah mengolah gula jawa; pun bisa konstan melakukannya seumur hidup. Namun intinya sama. Mendalami jalan apa pun itu, syukur-syukur akan menemukan berkahnya Queen of Material. Sebuah daya yang membantu kita belajar bekerja, belajar menghidupi diri dari apa yang dapat kita olah, belajar merawat sambil hidup dari semesta.
Walau terkadang menemui Queen of Materials dalam bentuk yang paling cocok dan tepat rasanya seperti sebuah cita-cita saja. Mana juga yang tahu, jalan mana yang cocok untuknya. Misalkan ketemu, jalan menikmati lindungan si ratu ini pun, ya, tidak akan gampang juga. Tetap kerja. Kalau kata Pak Rusidi, sih, dijalani dengan ikhlas saja. Mempercayai semesta yang menghidupi. (iothemoon)