Queen of Wands

Posted on : 25 September 2023

Saya baru saja menyelesaikan proyek tugas akhir di suatu kelas fotografi. Proses tersebut bukan tidak penuh amarah dan api-api kengeyelan yang membara, walau jatuhnya jadi pembelajaran yang membawa berkah juga. Namun dalam beberapa titik mengerjakannya, saya agak terpaksa untuk menjadi lebih berapi-api buat melindungi ide dan semangat di balik apa yang ingin saya buat. Karena toh ternyata, yang tahu semangat dan visi di balik sebuah karya ya pembuatnya sendiri.

Saya sebetulnya merasa tidak begitu cocok bergulir, belajar, dan berada dalam suasana yang terlalu ‘panas’. Saat-saat semangat rasanya lebih mengasyikkan bila dijalani seperti aliran air atau hembus angin, daripada kobaran api. Proses berapi-api ini saya bayangkan mirip dengan gaya dewi gunung api dari mitologi Hawaii, Pele. Seorang dewi yang dipercaya mengatur erupsi yang destruktif di Gunung Kilauea, salah satu gunung paling aktif di dunia, tapi juga bagian dari dewa-dewi pencipta laut, angin, ombak, dan awan. Sungguh sosok yang menarik untuk dijadikan simbol kartu Queen of Wands dalam deck tarot di Tarot of the Divine.

Penggambaran api-api semangat ini hanya salah satu bentuk dari pesan yang disampaikan kartu Queen of Wands. Selain semangat berapi-api, kartu ini juga berbicara tentang kemandirian, optimisme, semangat, dan tanggung jawab atas diri dan karya.

Lalu saya melamun lagi, membayangkan belalang. Saya membayangkan sudut pandang seekor belalang yang ada di ladang. Apakah ia dan ladangnya adalah satu kesatuan? Atau mungkin, dalam hidup seekor belalang, ia mengalami loncat dari ladang ke ladang lain juga. Setiap ladang punya belalang yang berbeda. Kondisi itu adalah hasil tiap individu belalang melakukan upaya menyesuaikan diri jadi bagian dari ladang tersebut. Menjadi dirinya yang sepenuhnya di tempat yang tersedia. Saya merasa sedang menjadi belalang yang mencoba ladang ketika membuat tugas akhir ini. Lalu terpikir lagi, “Selalu ada PR-nya juga memang ya, menjadi bagian dari sebuah ladang. Apapun dan di manapun itu ladangnya.”

Menjadi belalang yang mencoba mencicip sebuah ladang, tak jarang dipertemukan dengan kejutan yang manis, pahit, asam, pedas. Ada tanaman-tanaman yang berbeda, ada iklim-iklim yang berbeda dalam setiap ladang! Belum lagi kerja-kerja yang akhirnya tertoreh di sana, hampir pasti akan bertemu yang tidak sesuai dengan rencana. Di situlah kartu Queen of Wands menjadi sebuah entitas yang penting.

Kita adalah sebuah belalang yang dapat memilih ladangnya sendiri. Bertanggungjawab dan bebas memilih bentuk apa yang ingin dikerjakan di ladangnya. Dari loncatan ajar satu ke yang lainnya. Terkadang tinggal kita setia mengerjakan yang sedang harus dikerjakan saat ini, dengan api yang mantap menyala. Yang harus dicetak biar dicetak, yang harus digantung biar digantung, biar jadi jalan selanjutnya. Semoga semangat Queen of Wands jadi bahan bakar bagi ide-ide dan kerja-kerja kita. Tidak selalu hadir dalam bentuk yang berapi-api. Bisa saja menjelma sebagai bara yang selalu dapat dipegang untuk menerangi jalan. (IoTheMoon)

Leave a Reply