Roadkill

Posted on : 17 December 2021

Kalau kita susuri jalan raya dengan tempo yang agak lebih pelan dan seksama, dapat marak ditemui sesuatu yang mengusik hati kita. Jasad hewan dengan badan tercerai-berai di tengah jalan. Sebuah roadkill. Ayam, kodok, burung, ular, bekicot, bahkan hewan-hewan peliharaan terkadang harus bertemu ajal di atas aspal.

Biarpun yang mati itu bukan seorang manusia yang kita kenal keluarganya, mereka sama dengan kita. Sama-sama jiwa yang sejak awal berkelana di bumi, jadi teman seperjalanan, lalu tertabrak. Mungkin karena si pengguna jalan sedang luput tidak melihat binatang yang sedang melintas di jalan, si hewan kurang perhitungan saat menyeberang, atau bisa juga terjadi karena si pengendara kurang empati untuk menghindar.
Roadkill adalah sebuah pertemuan dalam rangkaian pengambilan keputusan yang teramat cepat. Dalam sepersekian detik ada ayam dan pengguna jalan, sepersekian detik selanjutnya ada road-killed dan road-killer.
Semua tinggal sisa rasa iba. Rasa bersalah tidak bisa menghindari kejadian sedih itu terjadi. Dihadapkan dengan peristiwa tersebut, terkadang muncul sedih, jijik, sesal, atau sebal. Reaksi, bahkan empati kita memang datang terlambat. Setelah terjadi semua itu, ya sudah lewat. Yang ter-roadkill sudahlah ter-roadkill. Keluputan seperti itu terkadang memang membawa sesal yang cukup dalam. Kenapa tidak dibantu menepi? Kenapa tidak bisa dihindari?

Namun seperti yang dikatakan kartu oracle Guilt ini, sebetulnya kita normal saja untuk menyesali gerak-gerik, perbuatan, dan kelalaian. Terkadang hal buruk memang terjadi atas perilaku kita, namun dengannya tidak juga kita menjadi jahat. Ingatan akan hal buruk itu malah sebetulnya bisa jadi alat untuk introspeksi. Asal jangan lupa kalau sedang bergerak maju, membetulkan salahnya. Kalau bengong memikirkan roadkill di belakang, ya nanti bisa nabrak lagi.
Semoga bila memang semesta berkenan, kita dapat diperbolehkan ikut membantu kawan-kawan seperjalanan yang sedang kesusahan di tengah jalan. Membantu bekicot cepat beranjak dari aspal, menemani seekor anjing yang bingung ingin pulang. Dengan kesalahan yang kita pelajari, bersama kita jadi pengguna jalan yang budiman! (IoTheMoon)

This entry was posted in : Renungan
And tagged : , , , , ,

Leave a Reply