Teo Torriatte: Let Us Never Lose the Lessons We Have Learned (1)

Posted on : 7 January 2021

Let us cling together as the years go by
Oh my love, my love
In the quiet of the night
Let our candle always burn
Let us never lose the lessons we have learned
Teo torriatte konomama iko
Aisuruhito yo
Shizukana yoi ni
Hikario tomoshi
Itoshiki oshieo idaki

Berikut tadi adalah sepenggal dari salah satu lagu grup band Queen. Kalau diterjemahkan langsung dari Bahasa Jepang, arti judulnya adalah “Bergandengan Tangan”. Lagunya memang hanya tentang cinta dan kasih sayang. Sederhana, hampir sama seperti tema lagu-lagu kebanyakan yang kalau tidak jatuh cinta, ya patah hati. Namun lagu ini agak berbeda.

Lagu ramuan Mbah Brian May ini terlalu renyah dan puitis untuk tidak dinikmati. Kata-kata indah nan sederhana yang beliau tuturkan bisa membawa kita membayangkan apa saja. Tidak harus membuat bayangan cerita sebuah “aku dengan dia” atau “anu dengan itu”. Lagu ini bisa mengajak kita melihat bentuk perjalanan yang kita lalui bersama dengan jiwa kita sendiri. Perjalanan cinta kita dengan hidup yang kita jalani.

For both of us, and time is but a paper moon.
Though I’m gone
It’s just as though I hold the flower that touches you
A new life grows
The blossom knows
There’s no one else could warm my heart as much as you…
Be not gone

Buat kita, waktu adalah semu. Walau mawar dicabut dan diberikan ke orang; ia yakin dia akan terus hidup. New life grows, the blossom knows. Hiduplah terus. Hidup kita adalah ada dan terus bergema!

Let us cling together as the years go by
Oh my love, my love
In the quiet of the night
Let our candle always burn
Let us never lose the lessons we have learned

Lalu ada ‘let us cling together as the years go by’ yang rasanya lembut melantun. Semacam doa untuk hidup kita terus menyala. Dan untuk pengingat, agar yang sudah kita pelajari bersama tak akan pernah terlupa.

When I’m gone
They’ll say we’re all fools and we don’t understand
Oh be strong
Don’t turn your heart
We’re all
You’re all
For all
For always

Kita jalani seluruh misterinya, berjalan dalam alur semesta. Dalam pelajaran-pelajaran yang kita temui, mari kita jalani dalam langkah yang pasti. Kamu, aku, hidup kita adalah untuk sekarang dan selamanya.
Manis sekali bukan lagunya? Walau kalau dilihat-lihat lagi, hidup ya banyak mantap-tidak mantapnya juga. Kadang yakin, kadang tidak. Kadang senang, kadang sedih. Jiwa dengan kita pun tak jarang saling lupa. Mau ke mana, mau apa, untuk apa. Kurang mengerti satu sama lain, renggang komunikasinya. Ah, untuk bisa selaras dan berjalan seindah teo torriatte itu tidak mudah juga Mbah Brian.

Lucunya, semesta yang baik ini selalu saja punya berbagai cara membantu anak-anaknya berkembang. Banyak tangan-tangan dan bentuk-bentuk yang ia beri untuk membantu menyelaraskan perjalanan kita. Lewat hal-hal sehari-hari seperti lagu, jalan-jalan pagi, sampai orang-orang, tangan-tangan lain di sekitar kita. Mereka datang dalam bentuk bermacam-macam. Bersama-sama berbagi jalan dalam upaya bisa teo torriatte dengan kehidupannya masing-masing juga. (bersambung)

Leave a Reply