VONIS
Vonis yang menurut saya paling ngeri di zaman sekarang adalah jika kita divonis suatu penyakit yang pasti akan merenggut umur kita. Dokter tiba-tiba berubah menjadi Tuhan yang bisa menentukan waktu kematian kita. Meskipun saya sadar, setiap makhluk pasti akan menghadap Sang Pencipta.
Beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan seorang perempuan bernama Popi. Masih single, usianya kurang lebih 39 tahun. Dengan entengnya dia bercerita kalau sudah menjalani operasi pengangkatan salah satu payudaranya karena dokter memvonisnya terkena kanker. Selama kurang lebih 7 tahun dia hidup bersama penyakit ganas itu. Saat sudah memasuki stadium 2, dia memutuskan untuk operasi. Sungguh keputusan yang menurut saya luar biasa.
Selama 7 tahun itu dia menyembunyikan sakitnya dari keluarga dan teman-teman. Hingga kurang lebih satu minggu sebelum operasi, dia baru berani bercerita kepada keluarganya. Perjuangan selama 7 tahun yang benar-benar sendiri.
Rangkaian pengobatan dan perawatan dia jalani dengan ikhlas dan semangat. Optimisme akan kesembuhan selalu terbayang di depan matanya. Inilah yang membuatnya bersemangat menjalani proses pengobatan yang menurut saya cukup melelahkan. Operasi pengangkatan payudara, 6 kali kemoterapi dengan efek sampingnya, dan minum obat rutin hingga kurang lebih 5 tahun ke depan. Saat ini dia sedang mempersiapkan diri untuk proses radiasi. Semoga lancar dan kesembuhan total berpihak kepadamu. Tuhan selalu menyertaimu Popi. Semangaaaat…..!!!!!! (ekd)