WANGSIT SURO (3) Gemah Ripah Loh Jinawi

Posted on : 31 August 2020

Dalam tradisi kraton Yogyakarta dikenal udik udik atau upacara menyebarkan uang receh, beras, dan bunga. Ini adalah budaya luhur kerajaan, perlambang sedekah dari pihak kraton kepada rakyat yang bertujuan untuk menyejahterakan rakyatnya.

Di zaman sekarang, ukuran atau nilai uang yang disebarkan memang tidak seberapa. Masyarakat memaknai udik-udik ini lebih pada nilai simbolisnya. Rata-rata mereka tidak membelanjakan uang udik-udik. Ada yang menanam di sawah atau kebunnya dengan harapan tanah dapat menghasilkan panenan yang subur. Atau menyimpan di dompet dengan kepercayaan bahwa rejeki akan selalu lancar.

Di luar kepercayaan masyarakat terhadap tradisi tersebut, ada juga kepercayaan pada hal-hal yang kurang logis dan kecenderungan ke arah mistis atau klenik. Kita pasti pernah mendengar adanya berbagai cara mendapatkan harta dunia dengan ritual pesugihan dan penglaris.

Dari berbagai sumber yang saya baca, pesugihan adalah cara untuk memperoleh kekayaan dengan cara instan tanpa harus bekerja keras. Ritual kerjasama dilakukan dengan perjanjian antara manusia dengan dengan makhluk gaib yang berupa jin atau siluman dengan perantaraan dukun.
Pesugihan ini tidaklah gratis. Harus ada tumbal yang dipersembahkan kepada makhluk gaib yang sudah membantu. Ada harga yang harus dibayar. Bentuk tumbal atau bayaran bisa bermacam-macam. Biasanya berbentuk nyawa orang-orang yang disayangi sampai dengan nyawa manusia si pelaku pesugihan. Dapat juga nyawa pegawai atau karyawan si pelaku pesugihan.
Dalam ritual pesugihan ini, sesungguhnya manusialah yang akan dirugikan. Karena kekayaan yang didapatkan tidaklah berlangsung lama, tidak abadi. Harta yang didapatkan konon mengambil jatah rejeki anak dan cucu. Jadi jatah rejeki mereka di kemudian hari sudah dipergunakan saat ini. Akibatnya, anak cucu bisa mengalami kesengsaraan dalam hal finansial. Apabila pelaku pesugihan sudah meninggal dunia, kekayaannya juga akan lenyap.
Jenis pesugihan ada bermacam-macam. Ada yang berupa memelihara tuyul, perkawinan dengan siluman, pesugihan kain kafan, pesugihan buto ijo, babi ngepet, dan lain-lain.

Percayalah, rejeki yang kita dapatkan selama di dunia ini sudah sesuai dengan porsi kita masing-masing. Mohonlah rejeki hanya pada Tuhan Yang Maha Esa.
Dia paling tahu kebutuhan kita dan pasti akan dicukupkan dengan caraNya.

Leave a Reply